2. Stephen Robbins
(1994), Mendefinisikan, inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan
untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.
Berdasarkan pengertian tersebut, Robbins lebih memfokuskan
pada tiga hal utama yaitu :
1. Gagasan baru yaitu suatu olah
pikir dalam mengamati suatu fenomena yang sedang terjadi, termasuk dalam bidang
pendidikan, gagasan baru ini dapat berupa penemuan dari suatu gagasan pemikiran,
Ide, sistem sampai pada kemungkinan gagasan yang mengkristal.
2. Produk dan jasa yaitu hasil
langkah lanjutan dari adanya gagasan baru yang ditindak lanjuti dengan berbagai
aktivitas, kajian, penelitian dan percobaan sehingga melahirkan konsep yang
lebih konkret dalam bentuk produk dan jasa yang siap dikembangkan dan
dimplementasikan termasuk hasil inovasi dibidang pendidikan.
3. Upaya perbaikan yaitu usaha
sistematis untuk melakukan penyempurnaan dan melakukan perbaikan (improvement)
yang terus menerus sehingga buah inovasi itu dapat dirasakan manfaatnya.
Inovasi
mempunyai 4 (empat) ciri yaitu :
1.
Memiliki kekhasan / khusus artinya suatu inovasi
memiliki ciri yang khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk
kemungkinan hasil yang diharapkan.
2.
Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu
inovasi harus memiliki karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pemikiran
yang memiliki kadar Orsinalitas dan kebaruan.
3.
Program inovasi dilaksanakan melalui program yang
terencana, dalam arti bahwa suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yang
yang tidak tergesa-gesa, namun keg-inovasi dipersiapkan secara matang dengan
program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu.
4.
Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program
inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah
dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
Sifat
Perubahan Dalam Inovasi Ada 6 Kelompok Yaitu
1. Penggantian (substitution)
Misalnya : Inovasi dalam
penggantian jenis sekolah, penggantian bentuk perabotan, alat-alat atau sistem
ujian yang lama diganti dengan yang baru.
2. Perubahan (alternation)
Misalnya : Mengubah tugas guru
yang tadinya hanya bertugas mengajar, ditambah dengan tugas menjadi guru
pembimbing dan penyuluhan / mengubah kurikulum sekolah yang semula bercorak
teoretis akademis menjadi kurikulum dan mata pelajaran yang berorientasi
bernuansa keterampilan hidup praktis.
3. Penambahan (addition)
Misalnya : Adanya pengenalan cara
penyusunan dan analisis item tes objektif di kalangan guru sekolah dasar dengan
tidak mengganti atau mengubah cara-cara penilaian yang sudah ada.
4. Penyusunan kembali (restructturing)
Misalnya : Upaya menyusun kembali
susunan peralatan, menyusun kembali komposisi serta ukuran dan daya tampung
kelas, menyusun kembali urutan mata-mata pelajaran / keseluruhan sistem
pengajaran, sistem kepangkatan, sistem pembinaan karier baik untuk tenaga
edukatif maupun tenaga administratif, teknisi, dalam upaya perkembangan
keseluruhan sumber daya manusia dalam sistem pendidikan.
5. Penghapusan (elimination)
Contohnya : Upaya menghapus
mata-mata pelajaran tertentu seperti mata pelajaran menulis halus, atau
menghapus kebiasaan untuk senantiasa berpakaian seragam
6. Penguatan (reinforcement)