Showing posts with label Ilmu Pelayaran. Show all posts
Showing posts with label Ilmu Pelayaran. Show all posts

26.3.13

ALAT - ALAT PENOLONG PERORANGAN PADA KAPAL


Di kapal kita kenal alat - alat penolong yang wajib sesuai dengan peraturan Internasional SOLAS (Safety of Life At Sea) 1978.
Pada tahun 1978 kita kenal dengan Amandemen 1978. Pada th. 1983 Amandemen 1978 diganti dengan Amandemen 1983. Karena itu semua kapal harus melaksanakan Amandemen 1983 per 1 Jun 1991.

PERSYARATAN ALAT - ALAT PENOLONG
1.   Dibuat dari bahan yang tepat oleh orang yang ahli.
2.   Harus tahan pada suhu  kurang dari 30°C s/d + 65oC
3.   Harus diberi warna yang menyolok.
4.    Dilengkapi dengan bahan yang dapat memantulkan cahaya (Reflection tape).
5.   Dapat dioperasikan dengan mudah dan baik dalam segala kondisi laut.
6.   Diberi tanda masa berlakunya dengan jelas.

MACAM - MACAM ALAT PENOLONG :
1.   Alat alat penolong perorangan.
2.   Isyarat - isyarat kasat mata.
3.   Pesawat luput maut.
4.   Sekoci penyelamat.
5.    Alat - alat peluncuran dan Embarkasi.
6.   Alat - alat penolong lain.

IALAT - ALAT PENOLONG PERORANGAN :
1.   Pelampung penolong.
2.   Baju renang.
3.   Pakaian cebur (immersion suites)
4.   Sarana pe!indung panas (thermal protective aids)

PELAMPUNG PENOLONG (LIFE BUOY).
Syarat Pelampung Penolong :
-Diameter luar 800 mm dan diameter dalam 400 mm.
-Dibuat dari bahan apung yang menyatu.
-Dapat mengapung 24 jam di air tawar dengan beban besi 14,5 kg.
-Tidak terbakar / rneleleh setelah terkurung api selama 2"
-Mampu dilemparkan dari ketinggian 30 meter.
-Dilrngkapi tali pegangan @ 9,5 mm dengan panjang tali 4 x @ luar.
-Dilengkapi dengan lampu yang dapat menyala sendiri.
-Mempunyai berat tidak kurang dari 2,5 kg.
-Dilengkapi dengan alat pemantul cahaya.
-Tidak boleh rusak oleh pengaruh minyak.
-Harus diberi warna yang menyolok (semisal orange).
-Harus diberi nama kapal dan pelabuhan induk dengan huruf balok, paling sedikit di setiap lambung ada satu pelampung yang dilengkapi dengan tali penyelamat sepanjang paling sedikit 27,5 meter / 15 depa.

Pada KAPAL PENUMPANG DAN BARANG tidak kurang dari setengah jumlah pelampung penolong harus dilengkapi dengan lampu yang bisa menyala sendiri (self igniting light) yang efficient, paling sedikit 6 buah.
Lampu yang dapat menyala sendiri (Self igniting light) tidak boleh mati oleh air, harus bisa menyala paling sedikit 120 menit.

Untuk TANKER, lampu dengan battery. Dua pelampung penolong disamping dilengkapi  dengan lampu yang dapat menyala sendiri (self igniting light) juga harus dilengkapi dengan semboyan asap siang hari (smoke signal) warna menyolok / orange, menyala paling sedikit 15 menit.


Semua pelampung penolong tidak boleh diikat kuat ke badan kapal tapi harus dengan mudah bisa dipakai.


Jumlah untuk kapal barang paling sedikit 8 buah.
PANJANG KAPAL
JUMLAH PELAMPUNG PENOLONG
Kurang dari 100 M
Antara 100 & 150 M
Antara 100 & 200 M
Lebih besar dari 200 M
8 buah
10 buah
12 buah
14 buah

Untuk kapal penumpang tergantung panjang kapal.
PANJANG KAPAL
JUMLAH PELAMPUNG PENOLONG
Kurang dari 60 M
Antara 60 & 120 M
Antara 120 & 180 M
Antara 180 & 240 M
Lebih besar dari 240 M
8 buah
12 buah
18 buah
24 buah
30 buah

BAJU BERENANG (LIFE JACKET)
- Satu baju berenang untuk tiap orang di atas kapal.
- Jika baju berenang ini tidak bisa dipakai untuk anak - anak maka dilengkapi dengan -ukuran anak - anak (10%).
- Di kapal penumpang harus ada cadangan 5% dari seluruhnya, disimpan di score deck.

Syarat - syarat
-Harus dibuat dari bahan yang baik dan dikerjakan dengan sempurna.
-Harus dibuat-sedemikian rupa untuk mengurangi kekeliruan memakai atau terbalik.
-Harus mampu mengangkat muka orang dari dalam air dan menahan diatas air dengan badan terlentang dalam suatu sudut miring.
-Harus mampu membalikkan badan dari segala macam posisi ke posisi terlentang.
-Tidak boleh rusak oleh pengaruh minyak.
-Harus berwarna yang menyolok / orange.
-Baju berenang yang dikembungkan tidak boleh di pakai di kapal Tanker dan penumpang.
-Tidak terbakar / meleleh setelah terkurung api selama waktu 2 detik. 
-Harus mudah dan cepat digunakan (± 1 menit).
-Enak dipakai.Harus tahan dari lompatan pada ketinggian min 4,5 m
-Harus mempunyai daya apung dan stabilitas tinggi.
-Daya apung tidak boleh berkurang lebih dari 5% setelah terendam dalam air tawar selama 24 jam.
-Harus dilengkapi dengan peluit.
-Dilengkapi dengan lampu yang mempunyai intensitas 0,75 x cahaya lilin dengan daya tahan minimal 8 jam.
-Kerlipan lampu baju berenang paling sedikit harus dapat berkelip 50 kali / menit.
-Dilengkapi dengan alat pemantul cahaya

Semoga Bermanfaat ........


Ilmu Pelayaran yang lain bisa : Klik Disini

Cara Praktis & Mudah Cari Uang di Internet, KLIK :

9.11.12

Perlengkapan Radio Darurat Pesawat Luput Maut


Instalasi Radio Telegraph Untuk Sekoci Penolong
Instalasi Radio Telegraph harus ada pada salah satu pesawat luput maut yang ada diatas kapal, perangkat radio jinjing ini harus disimpan di posisi yang terlindung dan mudah dicapai, siap untuk dipindahkan ke pesawat luput maut yang manapun dalam keadaan darurat, kecuali kapal dengan sekoci sekoci penolong yang ditempatkan pada posisi posisi yang salah satu dengan yang lainnya terpisah jauh didepan dan dibelakang, perangkat radio telegraph harus ditempatkan disekitar sekoci sekoci penolong yang terletak paling jauh dari pemancar utama kapal

Cara Pasang Radio Telegraph Pada Sekoci Penolong
(1). Keluarkan kawat dari kantongnya didalam tas penutup radio
(2). Letakkan radio dekat bagian Buritan, diikat dengan menggunakan tali pengikat,
(3). Pasang antena dengan menggunakan tiang lifeboat (Antena tidak boleh bersentuhan dengan tiang, layar dan sebagainya),
(4). Hubungkan kawat ke ”Tongkat Antena”, terminal pada radio,
(5). Keluarkan gulungan kawat Arde kemudian buka gulungan dan masukkan ke dalam laut,
(6). Pasang Handle pemutar kedalam tempatnya pada bagian samping dari radio
(7). Sekarang radio siap untuk digunakan.

Selain  kunci untuk mengetok dengan tangan pesawat pemancar harus dilengkapi dengan alat mengetok otomatik untuk mengetok tanda alarm telegraph radio dan tanda tanda bahaya.

Cara Mengirim Tanda Bahaya Secara Otomatis :
(1). Putar tombol Kuning ke 500 Khz Transmit
(2). Putar tombol Biru ke ”Auto Key”, lalu tekan tombol “Out Key Start”.
(3). Ketika lampu ”Auto Key” menunjuk 2 garis panjang, atur tombol Merah untuk meninggikan angka pada meter.
(4). Tombol ”Auto Key Start” harus selalu ditekan untuk setiap mulai radio transmission.

CATATAN :
(1). Alarm tanda S.O.S. 3 kali dan 2 garis panjang dikirim secara otomatis dan butuh waktu sekitar 2 menit
(2). Lampu ”Auto Key” menyala menunjukkan bahwa ”Auto Key” bekerja dengan baik
(3). Tanda tanda bahayta secara otomatis akan dikirim selama ”Silence Periode” yaitu setiap jam, ¼ jam sebelum dan sesudahnya. Jika pesawat pemancar dapat memancar pada frequency bahaya telepon radio, pesawat penerima juga harus dapat menerima frequency itu.

Radio Jinjing Untuk Pesawat Luput Maut
Pemasangan radio telegraph ini bisa diterapkan pada rakit penolong kembung
(1). Keluarkan antena yang dapat dipanjangkan dan bagian bagian tiang dari tas didalam penutup radio
(2). Panjangkan sampai seluruhnya dari bagian atas yang pertama dan kemudian gabungkan bagian ini dengan bagian kedua.
(3). Panjangkan bagian kedua ini sampai antena keluar seluruhnya.
(4). Masukkan bagian bawah dari Antena kedalam bagian atas tian, lalu pasan Pen penahannya.
(5). Pasang bagian tiang sisanya dan kunci diposisinya dengan pen pada bagian bawah tiang.
(6). Ikatkan kawat pada rakit penolong kembung dengan menggunakan pita pita bagian atap
(7). Hubungkan kawat dari tiang antena ke ”Tongkat Antena” terminal di radio.
(8). Keluarkan gulungan kawat arde lalu buka gulungan dan masukkan kedalam laut
(9). Orang yang mengoperasikan (dalam keadaan duduk) menahan radio berdiri tegak diantara kedua kakinya dengan antena terminal pada bgain atas.
(10). Pasang handle pemutar ke dalam tempatnya pada bagian samping dari radio
(11). Sekarang radio siap untuk digunakan.
Setelah radio terpasang seperti uraian diatas, mulai putar Handle pemutar untuk memberikan tenaga.

Rambu Radio Darurat Petunjuk Posisi (EPIRB)
Alat ini adalah suatu sistem atau sarana yang disiapkan untuk pemancaran signal Marabahaya yang cepat (biasanya 2 menit dengan tenaga pancar output dari suatu EPIRB sebesar 1 watt).
Daerah lingkup EPIRB sampai lebih kurang lintang 70­­o,20 pancaran marabahaya secara terus menerus dalam jangka waktu 10 menit.
Memiliki kemampuan untuk memasukkan dan memperbaiki data navigasi secara manual atau otomatis kedalam EPIRB.
EPIRB dapat dihidupkan baik secara otomatis atau secara manual dalam keadaan terapung bebas di laut.

Satu pesawat radio darurat petunjuk posisi keadaan daruratnya harus ada pada setiap kapal yang memiliki bobot sesuai dengan ketentuan SOLAS 1974, pesawat pesawat tersebut harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat dengan cepat ditempatkan dalam pesawat luput maut yang manapun.

EPIRB dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh orang yang tidak mempunyai keterampilan khusus dan dibangun sedemikian rupa sehingga dengan mudah dirawat, baterai tidak perlu penggantian dalam waktu kurang dari 12 bulan dengan memperhatikan pengaturan pengujian. 

Ilmu Pelayaran yang lain bisa : Klik Disini  









7.11.12

Perlengkapan Persyaratan & Isyarat Kasat Mata


Perlengkapan Perisyaratan (Signalling Equipment) meliputi :
(1). Isyarat Kasat Mata
(2). Senter untuk isyarat Morse
(3). Cermin Isyarat untuk siang hari
(4). Pluit
(5). Layar warna orange pada sekoci terbuka
(6). Lampu Aldis

Cara menggunakan Cermin Semboyan :
(1). Cermin dimiringkan ke arah Matahari untuk mendapatkan cahaya
(2). Dari lubang kecil yang ada ditengah tengah cermin kita lihat ke arah kapal yang akan kita minta tolong
(3). Cermin digoyangkan, sinar matahari pantulan yang berbentuk tanda S.O.S. diarahkan ke kapal yang akan menolong.  

Isyarat Kasat Mata :
Isyarat Kasat Mata yang harus dibawa pada sekoci penolong ataupun pada rakit penolong kembung antara lain :
(1). 6 buah obor tangan
(2). 4 buah obor parasut
(3). 2 buah isyarat asap apung

Obor tangan terdiri dari :
(1). Red Hand Flare : yang tersimpan dalam tabung tahan air, diberi petunjuk cara pakai, dan memiliki sarana penyulut sendiri, ketika menyala berwarna merah terang, intensitas cahaya minimal 15.000 x cahaya lilin, sanggup menyala selama 1 menit, dapat menyala selama 10 detik walaupun terendam 100 mm dibawah permukaan air

(2). Obor Parasut (Parachute Signal) : Tersimpan dalam sebuah tabung tahan air, diberi petunjuk cara pakai, dan memiliki alat penyulut sendiri, diwajibkan untuk mampu dilontarkan secara ”Vertikal” dalam jarak minimal 300 meter, intensitas cahaya minimal 30.000 x cahaya lilin, dapat menyala selama 40 detik, kecepatan turun maximal 5 m / detik


(3). Isyarat Asap Apung : Disimpan dalam tabung tahan air, diberi petunjuk cara pakai, dan memiliki sarana penyulut sendiri, tidak menimbulkan ledakan ketika dinyalakan, warna asap menyolok dengan waktu 3 menit, tidak menimbulkan nyala Api, tidak tenggelam, dapat memancarkan asap selama 10 detik walaupun terendam 100 mm dibawah permukaan air.



Ilmu Pelayaran yang lain bisa : Klik Disini









5.11.12

Cara menyiapkan sekoci dengan Dewi Dewi Ulir (Quadrantal Davit)

Menyiapkan sekoci dengan Dewi Dewi Ulir (Quadrantal Davit), pelaksanaanya terdiri dari 8 orang ABK :

Langkah 1
Lepaskan grips/tali lashing dan bebaskan sekoci dari bantalan (Choket)

Langkah 2
Putar engkol agar Dewi Dewi terdorong keluar sampai sekoci bebas dari lambung kapal

Langkah 3
Turunkan sekoci sampai ke geladak kapal

Langkah 4
Pasang boswing tackle untuk merapakna sekoci ke lambung kapal

Langkah 5
Penumpang dan ABK segera naik / masuk ke sekoci

Langkah 6
Area boswing tackle dan lepaskan dari blok tali lopor

Langkah 7
Turunkan sekoci sampai ke permukaan air, perhatikan ombak

Langkah 8
Lepaskan ganco tali lopor, pasang kemudi dan celaga

Langkah 9
Lepaskan / cabut pasak (Toggle) tali tangkap, lalu tarik kembali tangkap untuk memberikan laju terhadap sekoci, petugas ganco di haluan sekoci segera menolak tangga atau lambung kapal agar sekoci bebas dari lambung kapal

Langkah 10
Dayung sekoci menjauh dari kapal atau menghindari pengisapan jika kapal ”Tenggelam”, perhatikan arus dan pasang jangkar apung (Sea Anchor), selanjutnya menunggu bantuan / pertolongan

Catatan :
Pada saat pelaksanaan penurunan sekoci sebaiknya dipimpin oleh ABK senior dan dibantu oleh ABK yang telah ditunjuk sebelumnya.
Jika hendak menaikkan sekoci pada kedudukan semula, maka pekerjaan tersebut diatas dilaksanakan sesuai dengan urutan kebalikannya.


Ilmu Pelayaran yang lain bisa : Klik Disini








Mempersiapkan Sekoci Penolong Gravity David Pada Kapal Laut

Dalam mempersiapkan sebuah Sekoci, setidaknya sangat bergantung dari tipe “Dewi Dewi” serta perlengkapan sekoci dan letak serta penempatan dewi dewi di atas dek.



Menggunakan sekoci dengan Dewi Dewi gaya berat (Gravity David), pelaksanaanya terdiri dari 6 orang ABK :

Langkah 1
Periksa dan cabut Harbour Safety Pins

Langkah 2
Lepaskan lasing/grips sekoci dan Periksa Triggers

Langkah 3
Periksa tali penahan (Tricing Pendants)

Langkah 4
Dengan mengangkat Handle Rem, lengan Dewi Dewi segera keluar, bersamaan dengan sekoci, setelah lengan Dewi Dewi keluar secara maximal, blok lopor sekoci terlepas dari kait ujung dewi dewi, selanjutnya sekoci di ”area” sampai ke geladak Embarkasi.

Langkah 5
Pasang Boswing Tackle dan rapatkan sekoci ke lambung kapal

Langkah 6
Lepaskan Tricing Pendants (dengan melepaskan Pelican Hook)

Langkah 7
Penumpang dan ABK segera naik / masukkan ke sekoci (Utamakan Anak Kecil, Wanita dan Orang Tua), duduk ditempat yang rendah dan tenang

Langkah 8
Area Boswing Tackle, lepaskan dari blok tali lopor dan lemparkan ke kapal

Langkah 9
Turunkan sekoci sampai dipermukaan air, perhatikan ombak

Langkah 10
Lepaskan ganco tali lopor (Hook Falls), dahulukan di Buritan atau bersamaan dan segara pasang kemudi dan Celaga (Rudder and Trailler)

Langkah 11
Lepaskan / cabut pasak tali tangkap (Taggle Painter), lalu tarik tali tangkap untuk memberikan laju terhadap sekoci, petugas Ganco dihaluan sekoci segera menolak tangga atau lambung kapal agar sekoci bebas dari lambung kapal

Langkah 12
Dayung sekoci menjauh dari kapal atau menghindari pengisapan jika kapal ”Tenggelam”, perhatikan arus dan pasang jangkar apung (Sea Anchor), selanjutnya menunggu bantuan / pertolongan


Catatan :
Pada saat pelaksanaan penurunan sekoci sebaiknya dipimpin oleh ABK senior dan dibantu oleh ABK yang telah ditunjuk sebelumnya.
Jika hendak menaikkan sekoci pada kedudukan semula, maka pekerjaan tersebut diatas dilaksanakan sesuai dengan urutan kebalikannya.


Ilmu Pelayaran yang lain bisa : Klik Disini









9.8.09

Cara menyiapkan sekoci dengan Dewi Dewi Radial (Radial Davit)



Menyiapkan sekoci dengan Dewi Dewi Radial (Radial Davit), pelaksanaanya terdiri dari 10 orang ABK :

Langkah 1
Lepaskan grips/tali lashing dan bebaskan sekoci dari bantalan (Choket)

Langkah 2
Tarik Gay Belakang dan Area Gay depan, buritan sekoci akan segera keluar

Langkah 3
Tarik Gay belakang dan Area Gay Depan, haluan sekoci akan segera keluar

Langkah 4
Tarik Gay Belakang dan area Gay depan hingga sekoci berada pada posisi tengah tengah dari kedua dewi dewi, pasang kemudi dan celaga

Langkah 5
Turunkan sekoci sampai ke geladak embarkasi dengan meng-area tali lopor yang dibelitkan pada bitts.

Langkah 6
Tarik gay depan dan area gay belakang, sekoci akan merapat ke lambung kapal, selanjutnya pasang bowsing tackle dab ikat kuat kuat agar sekoci tidak terayun untuk memudahkan penumpang naik ke sekoci

Langkah 7
Penumpang dan ABK segara naik ke sekoci

Langkah 8
Lepaskan Bowsing Tackle, tarik gay belakang dan area gay depan sampai sekoci berada pada posisi tengah tengah dewi dewi.

Langkah 9
Turunkan sekoci sampai ke permukaan air laut, dengan meng-Area tali lopor secara bersamaan

Langkah 10
Lepaskan blok tali lopor, dahulukan yang buritan atau bersamaan

Langkah 11
Lepaskan / cabut pasak tali tangkap muka dan belakang, tolak haluan sekoci keluar dan segera dayung sekoci sejauh mungkin dari kapal, pasang jangkar apung (Sea Anchor), selanjutnya menunggu bantuan.


Ilmu Pelayaran yang lain bisa : Klik Disini








Apa Yang Anda Cari ?