Pengertian Komunikasi
Muljana
mengatakan bahwa suatu pengertian harus dilihat kemanfaatannya dalam
menjelaskan fenomena yang di batasi (2001, 42). Sesuai dengan kebutuhannya dapat
saja berbicara adalah bentuk komunikasi dengan menggunakan media bahasa lisan.
Komunikasi tanpa ujaran akan berlangsung tidak selancar komunikasi dengan
ujaran, karena akan ada gagasan yang tidak saling dipahami oleh kedua belah
pihak.
Kontek Komunikasi
Seorang
komunikan ketika akan menyampaikan sesuatu secara verbal kepada orang lain
terlebih dahulu harus mempertimbangkan kesepahaman konteks, agar pendengar
dapat mengerti secara jelas apa yang disampaikannya.
Mulyana
(2001 : 69-70) mengemukakan bahwa konteks wacana mengangkut segala aspek diluar
pelaku komunikasi. Aspek-aspek tersebut adalah :
·
Aspek yang bersifat fisik, seperti iklim,
cuaca, suhu udara, bentuk ruangan, warna dinding, penataan tempat duduk, dan
jumlah peserta komunikasi.
·
Aspek psikologis, seperti sikap,
kecenderungan, prasangka, dan emosi para pelaku komunikasi.
·
Aspek sosial, seperti norma kelompok, nilai
sosial, dan karakteristik budaya.
·
Aspek waktu, seperti hari apa, jam berapa,
pagi, siang, sore dan malam.
Tujuan Berkomunikasi
Tujuan
utama berkomunikasi adalah menyampaikan informasi berupa gagasan-gagasan kepada
pendengar. Secara khusus, berkomunikasi atau berbicara memiliki banyak tujuan,
antara lain :
Tujuan Informasi
Dalam
kegiatan berkomunikasi ini komunikan memiliki informasi-informasi yang akan
disampaikan kepada pendengar.
Tujuan Menyatakan Diri
Kegiatan
ini berupa kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang ketika memperkenalkan
diri atau ketika menyampaikan argumentasi dalam suatu masalah.
Tujuan
mencapai tujuan
Adalah
kegiatan berkomunikasi yang dilakukan untuk memperoleh sesuatu.
Tujuan Berekspresi
Kegiatan
berkomunikasi dengan tujuan berekspresi biasanya dilakukan oleh orang-orang
yang berkecimpung dalam bidang karya sastra.
Faktor-Faktor Penentu Komunikasi
Dalam
berkomunikasi bergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi situasi dimana
komunikasi berlangsung. Faktor-faktor penentu tersebut tidak dapat kita
pisahkan antara komponen satu dengan yang lain. Ibrahim (1994) secara lebih
luas mengemukakan sepuluh komponen komunikasi yaitu :
(1)
genre atau tipe peristiwa,
(2)
topik atau fokus referensi,
(3)
tujuan atu Fungsi,
(4)
setting,
(5)
partisipan,
(6)
bntuk pesan,
(7)
isi pesan,
(8)
urutan tindakan,
(9)
kaidah interaksi,
(10)
norma-norma interpretasi, termasuk pengetahuan umum,
Posisi
kebudayaan yang relevan atau pemahaman yang sama, yang memungkinkan adanya
inferensi tertentu yang harus dibuat, apa yang perlu dipahami secara harfiah,
apa yang perlu diabaikan, dan masih banyak lagi