Pengertian Pengajaran beregu (team teaching) merupakan salah satu system mengajar yang tergolong
baru, pengajaran beregu diperkirakan dapat mengatasi masalah ini secara efisien
dan efektif.
Ada tiga masalah yang perlu mendapat perhatian,
yakni :
- Pengertian pengertian dasar yang membahas tentang
mengapa, apa, siapa dan bagaimana memulai pengajaran beregu,
- Pengajaran beregu sebagai suatu proses yang
membahas masalah pembuatan keputusan, pengelompokan siswa, pengawasan terhadap
siswa, perangkat keras (hardware) perangkat lunak (software), fasilitas sekolah
dan inovasi,
- Pola pola pengajaran beregu yang terutama membahas
rencana dan kritik terhadap pelajaran beregu.
Konsep Pengajaran Beregu
Dalam menjawab pertanyan “Mengapa” perlu dijelaskan bahwa munculnya pengajaran beregu
dilatarbelakangi oleh perkembangan dalam bidang social, cultural dan kemajuan
tehnologi.
Dalam menjawab pertanyaan “Apa” dapat dijelaskn bahwa pengajaran beregu adalah sutu metode
pengorganisasian guru, siswa, ruangan dan kurikulum yang memerlukan dan macam
macam guru sebagai suatu regu untuk merencanakan, melaksanaan dan menilai
program pendidikan bagi semua anak yang dipertanggung jawabkan kepada mereka.
Pertanyaan tentang “siapa” mempersoalkan para
perencana pelaksana dan penilai dalam pengajaran beregu tersebut.
Guru menjadi kunci keberhasilan setiap system
pengajaran, jika masalah pengjaran dilakukan oleh guru yang memiliki kemampuan
yang professional serta baik, maka tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan
pengajaran yang akan lebih memadai dibandingkan dengan guru yang berkwalitas
rendah.
Pelaksanaan Pengajaran Beregu
Cara memulai pengjaran beregu dilakukan bertahap
sebagai berikut :
1.
Tahap Pengembangan (development stages)
2.
Tahap yang lebih maju (Advanced stages)
3.
Menyusun rencana
PENDEKATAN DINAMIKA KELOMPOK
Latar Belakang
Studi tentang dinamika kelompok sejalan dengan
studi dalam bidang psikologi, yakni field theory yang mula mula dikembangkan
oleh Kurt
Lewin pada sekitar tahun 1930-an, studi mulai dikembangkan di
universitas Iowa dan kemudian di institute Tehnologi Massachusetts sebagai
bidang ilmu yang dipandang baru, yang selanjutnya membuka kemungkinan dilakukan
studi dalam biang masalah masalah social dan metode metode baru.
Joseph Luft mencoba merumuskan engertian dinamika kelompok
dengan menyatakan bahwa dinamika kelompok (group
dynamics) menunjuk kepada studi tentang interaksi antara individu individu
didalam kelompok “kecil”. Pengertian dinamika dalam hal ini menunjuk
kepada tenaga atau kekuatan yang bersifat kompleks dan saling bergantung satu
dengan yang lainnya dalam suatu medan
atau Field.
Selfe (1975, h.
259) menulis bahwa kelompok social adalah “two more persons linked in a commond
purpose, behavior or interest.
Interaksi Sosial
Konsep interaksi
menunjukkan adanya tindakan di antara beberapa orang, yaitu situasi dimana 2
orang atau lebih bertindak dan menjawab satu terhadap yang lainnya pada saat
yang sama (James B. Mckee)
Suasana Kelas
Pengetahuan guru
tentang dinamika kelompok sangat penting, dengan mengetahui gejala gejala
kehidupan kelompok, guru dapat memanfaatkan gejala gejala kehidupan kelompok,
guru dapat memanfaatkan gejala gejala tersebut bagi kepentingan pendidikan,
keberhasilan atau keefektifan seorang guru didalam mengajar bergantung pada kemampuan
untuk bekerja dengan kelompok.
Iklim lingkungan
kelas yang baik sangat menguntungkan bagi keberhasilan belajar mengajar, iklim
yang baik ini akan tercipta apabila didalam kelas terdapat kesepakatan dan
orientasi bersama kepada tujuan tujuan kelompok kelas, salah satu gejala
kehidupan kelompok yang telah banyak diselidiki dan ternyata menimbulkan iklim
yang baik didalam kelompok adalah suasana demokratis.
Peran
Guru : secara konvensional guru merupakan pimpinan didalam kelas, yang
menjadi persoalan di dalam dinamika kelompok adalah bagaimana guru menjalankan
kepemimpinannya, apakah ia bersikap demokratis, autoriter atau laisez faire.
Dalam penelitian
Kurt Lewin dkk, ternyata bahwa kepemimpinan yang demokratis menunjukkan
keunggulan dari dua tipe kepemimpinan lainnya dan kepemimpinan yang demokratis
lebih banyak disenangi oleh anggota anggota kelompok.
Peran
Siswa : Didalam kelas siswa bukanlah sekedar penerima informasi dari
guru, melainkan juga ia dapat merupakan pemberi informasi, untuk kegiatan kegiatan
kelompok, siswa dapat berpartisipasi dalam menetapkan tujuan tujuan kelompok
serta cara cara pencapaiannya. Dengan
kata lain siswa sendiri menyusun program dari kegiatan kegiatannya dan guru
dapat berperan sebagai motivator.
Pengalaman Masa Lampau :
Pendekatan terhadap kelompok telah dikemukakan
secara singkat, yaitu tentang pendekatan psikoanalisis yang dibahas oleh
Scheidlinger, disampaikan bahwa menurut konsepsi psikoanalisis, pengalaman
pengalaman individu yang pertama kali diterimanya dalam kelompok, terutama
keluarga, merupakan dasar bagi tingkah laku dan perasaan perasaan individu
tersebut dalam kelompok di kehidupan selanjutnya.
Lingkungan Rumah dan Kesehatan Mental :
Kepribadian sangat merupakan hasil hasil
perkembangan, setiap orang tua sudah pasti menghendaki anaknya untuk berkembang
secara sehat, baik jasmani ataupun rohaninya.
Lingkungan Sekolah dan Kesehatan Mental
Setiap anak di kelas mempunyai kebutuhan untuk
diterima dan dicintai dan dihargai oleh teman temannya, apabila dia ditolak
mungkin ia akan menjauhkan diri dari mereka atau mungkin pula bertindak secara
gresif untuk membuktikan dirinya cukup berharga dan perlu diperhitungkan.
Dinamika Kelompok dan Sosialisasi
Manusia Sebagai Mahluk Sosial : anak dilahirkan dengan membawa potensi yang harus dikembangkan, anak hanya
akan menjadi manusia yang sesungguhnya, artinya menjadi anggota masyarakat yang
baik, jika menerima pengaruh pengaruh sosial, dengan kata lain ia hanya akan
menrima pengaruh sosial dan ini diperolehnya melalui interaksi sosial didalam
kelompok.
Proses Sosialisasi :
Sosialisasi dirumuskan oleh green sebagai suatu
proses dimana anak memperoleh isi kebudayaan bersama sama dengan terbentuknya
self dan kepribadian. Ini berarti bahwa anak kecil tidak langsung mengalami
atau memperoleh isi kebudayaan itu, tetapi melalui interaksi sosial dengan
manusia lain diddalam kelompoknya.
Sumbangan Pendidikan Dalam Rangka Sosialisasi :
Pendidikan disini diartikan dalam arti sosiologis
yang dirumuskan oleh Brown sebagai suatu proses yang dilaksanakan secara sadar
dan dari proses itu dihasilkan perubahan perubahan dalam tingkah laku dalam
diri manusia melalui interaksi sosial dengan manusia lainnya dalam kelompoknya.
Peran Rumah, Sekolah Dan Kelompok Sebaya Dalam Sosialisasi :
Tujuan sosialisasi adalah terjelmanya seorang
manusia sebagai pribadi (Persona) dan sebagai anggota masyarakat yang baik,
jika menggunakan istilah dari Cronbach hal tersebut populer dengan
the properly socialized person.
Pelaksanaan Pendekatan Dinamika kelompok