30.6.12

KONSEP PENGAJARAN BEREGU


Pengertian Pengajaran beregu (team teaching) merupakan salah satu system mengajar yang tergolong baru, pengajaran beregu diperkirakan dapat mengatasi masalah ini secara efisien dan efektif.
Ada tiga masalah yang perlu mendapat perhatian, yakni  :

- Pengertian pengertian dasar yang membahas tentang mengapa, apa, siapa dan bagaimana memulai pengajaran beregu,

- Pengajaran beregu sebagai suatu proses yang membahas masalah pembuatan keputusan, pengelompokan siswa, pengawasan terhadap siswa, perangkat keras (hardware) perangkat lunak (software), fasilitas sekolah dan inovasi,
- Pola pola pengajaran beregu yang terutama membahas rencana dan kritik terhadap pelajaran beregu.

Konsep Pengajaran Beregu
Dalam menjawab pertanyan “Mengapa” perlu dijelaskan bahwa munculnya pengajaran beregu dilatarbelakangi oleh perkembangan dalam bidang social, cultural dan kemajuan tehnologi.
Dalam menjawab pertanyaan “Apa” dapat dijelaskn bahwa pengajaran beregu adalah sutu metode pengorganisasian guru, siswa, ruangan dan kurikulum yang memerlukan dan macam macam guru sebagai suatu regu untuk merencanakan, melaksanaan dan menilai program pendidikan bagi semua anak yang dipertanggung jawabkan kepada mereka.
Pertanyaan tentang “siapa” mempersoalkan para perencana pelaksana dan penilai dalam pengajaran beregu tersebut.
Guru menjadi kunci keberhasilan setiap system pengajaran, jika masalah pengjaran dilakukan oleh guru yang memiliki kemampuan yang professional serta baik, maka tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan pengajaran yang akan lebih memadai dibandingkan dengan guru yang berkwalitas rendah.
                   
Pelaksanaan Pengajaran Beregu
Cara memulai pengjaran beregu dilakukan bertahap sebagai berikut :
1.      Tahap Pengembangan (development stages)
2.      Tahap yang lebih maju (Advanced stages)
3.      Menyusun rencana

PENDEKATAN DINAMIKA KELOMPOK
Latar Belakang
Studi tentang dinamika kelompok sejalan dengan studi dalam bidang psikologi, yakni field theory yang mula mula dikembangkan oleh Kurt Lewin pada sekitar tahun 1930-an, studi mulai dikembangkan di universitas Iowa dan kemudian di institute Tehnologi Massachusetts sebagai bidang ilmu yang dipandang baru, yang selanjutnya membuka kemungkinan dilakukan studi dalam biang masalah masalah social dan metode metode baru.
Joseph Luft mencoba merumuskan engertian dinamika kelompok dengan menyatakan bahwa dinamika kelompok (group dynamics) menunjuk kepada studi tentang interaksi antara individu individu didalam kelompok “kecil”. Pengertian dinamika dalam hal ini menunjuk kepada tenaga atau kekuatan yang bersifat kompleks dan saling bergantung satu dengan yang lainnya dalam suatu medan atau Field.
Selfe (1975, h. 259) menulis bahwa kelompok social adalah “two more persons linked in a commond purpose, behavior or interest.

Interaksi Sosial
Konsep interaksi menunjukkan adanya tindakan di antara beberapa orang, yaitu situasi dimana 2 orang atau lebih bertindak dan menjawab satu terhadap yang lainnya pada saat yang sama (James B. Mckee)
Suasana Kelas
Pengetahuan guru tentang dinamika kelompok sangat penting, dengan mengetahui gejala gejala kehidupan kelompok, guru dapat memanfaatkan gejala gejala kehidupan kelompok, guru dapat memanfaatkan gejala gejala tersebut bagi kepentingan pendidikan, keberhasilan atau keefektifan seorang guru didalam mengajar bergantung pada kemampuan untuk bekerja dengan kelompok.
Iklim lingkungan kelas yang baik sangat menguntungkan bagi keberhasilan belajar mengajar, iklim yang baik ini akan tercipta apabila didalam kelas terdapat kesepakatan dan orientasi bersama kepada tujuan tujuan kelompok kelas, salah satu gejala kehidupan kelompok yang telah banyak diselidiki dan ternyata menimbulkan iklim yang baik didalam kelompok adalah suasana demokratis.

Peran Guru : secara konvensional guru merupakan pimpinan didalam kelas, yang menjadi persoalan di dalam dinamika kelompok adalah bagaimana guru menjalankan kepemimpinannya, apakah ia bersikap demokratis, autoriter atau laisez faire.
Dalam penelitian Kurt Lewin dkk, ternyata bahwa kepemimpinan yang demokratis menunjukkan keunggulan dari dua tipe kepemimpinan lainnya dan kepemimpinan yang demokratis lebih banyak disenangi oleh anggota anggota kelompok.
Peran Siswa : Didalam kelas siswa bukanlah sekedar penerima informasi dari guru, melainkan juga ia dapat merupakan pemberi informasi, untuk kegiatan kegiatan kelompok, siswa dapat berpartisipasi dalam menetapkan tujuan tujuan kelompok serta cara cara pencapaiannya. Dengan kata lain siswa sendiri menyusun program dari kegiatan kegiatannya dan guru dapat berperan sebagai motivator.

Pengalaman Masa Lampau :
Pendekatan terhadap kelompok telah dikemukakan secara singkat, yaitu tentang pendekatan psikoanalisis yang dibahas oleh Scheidlinger, disampaikan bahwa menurut konsepsi psikoanalisis, pengalaman pengalaman individu yang pertama kali diterimanya dalam kelompok, terutama keluarga, merupakan dasar bagi tingkah laku dan perasaan perasaan individu tersebut dalam kelompok di kehidupan selanjutnya.
Lingkungan Rumah dan Kesehatan Mental :
Kepribadian sangat merupakan hasil hasil perkembangan, setiap orang tua sudah pasti menghendaki anaknya untuk berkembang secara sehat, baik jasmani ataupun rohaninya.
Lingkungan Sekolah dan Kesehatan Mental
Setiap anak di kelas mempunyai kebutuhan untuk diterima dan dicintai dan dihargai oleh teman temannya, apabila dia ditolak mungkin ia akan menjauhkan diri dari mereka atau mungkin pula bertindak secara gresif untuk membuktikan dirinya cukup berharga dan perlu diperhitungkan.

Dinamika Kelompok dan Sosialisasi
Manusia Sebagai Mahluk Sosial : anak dilahirkan dengan membawa potensi yang harus dikembangkan, anak hanya akan menjadi manusia yang sesungguhnya, artinya menjadi anggota masyarakat yang baik, jika menerima pengaruh pengaruh sosial, dengan kata lain ia hanya akan menrima pengaruh sosial dan ini diperolehnya melalui interaksi sosial didalam kelompok.
Proses Sosialisasi :
Sosialisasi dirumuskan oleh green sebagai suatu proses dimana anak memperoleh isi kebudayaan bersama sama dengan terbentuknya self dan kepribadian. Ini berarti bahwa anak kecil tidak langsung mengalami atau memperoleh isi kebudayaan itu, tetapi melalui interaksi sosial dengan manusia lain diddalam kelompoknya.
Sumbangan Pendidikan Dalam Rangka Sosialisasi :
Pendidikan disini diartikan dalam arti sosiologis yang dirumuskan oleh Brown sebagai suatu proses yang dilaksanakan secara sadar dan dari proses itu dihasilkan perubahan perubahan dalam tingkah laku dalam diri manusia melalui interaksi sosial dengan manusia lainnya dalam kelompoknya.
Peran Rumah, Sekolah Dan Kelompok Sebaya Dalam Sosialisasi :
Tujuan sosialisasi adalah terjelmanya seorang manusia sebagai pribadi (Persona) dan sebagai anggota masyarakat yang baik, jika menggunakan istilah dari Cronbach hal tersebut populer dengan the properly socialized person.

Pelaksanaan Pendekatan Dinamika kelompok
Strategi dinamika kelompok bertujuan mengembangkan kreatifitas dan hubungan antar insani di kalangan siswa, Pemgembangan kreatifitas dilaksanakan dengan tehnik tehnik Brainstorming DACUM (Design A Curricullum) serta Instructional think tank.





 Cara Mudah Cari Uang di Internet  ( TANPA MODAL)  -  KLIK :

Apa Yang Anda Cari ?