Teras Depan Kak Tuan
marketing
14.9.09
TERMOMETER GELAS, NON GELAS, KLINIS, RUANG DAN SIX BELANI
-->
Sepertinya kita lumayan sering melihat atau menggunakan Thermometer yang berupa Pipa Gelas berskala yang isinya zat cair sebagai indikator suhu di Rumah Sakit, Laboratorium Sekolah, atau malahan dijual bebas di apotik dan toko obat.
Thermometer itu disebut sebagai Thermometer gelas, ada bermacam tipe, tetapi secara umum ada 2 jenis thermometer, yaitu Thermometer gelas dan Non gelas, keutamannya adalah (
mungkin
)…..Harga yang murah sehingga tidak jarang merangkap Thermometer bergilir karena sering dipinjam teman atau tetangga, mudah dibaca nggak Jlimet, aman digunakan, peka terhadap perubahan suhu dan punya rentang suhu yang cukup besar.
TERMOMETER GELAS
Thermometer gelas adalah alat pengukur suhu berupa tabung kaca berongga yang tertutup berisi cairan tertentu, Cairan itu adalah indikator yang menunjukkan perubahan suhu yang terjadi. Zat cair yang banyak digunakan sebagai pengisi Thermometer biasanya adalah
Air Raksa
dan
Alkohol
Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Air Raksa
:
Pemuaian yang merata, Linier terhadap perubahan suhu.
1. Air Raksa peka terhadap perubahan suhu sehingga dapat menunjukkan prubahan suhu dengan cepat.
2. Air Raksa tidak membasahi dinding kaca saat memuai atau menyusut sehingga tidak mengganggu pengguna
3. Titik beku cukup Rendah (-40 derajat C) & titik tertinggi (357 derajat C)
4. Warna yang mengkilap mudah dalam membaca
5. (Aduuuuuh !)…..harganya Lumayan Mahal !!
6. Tidak bisa membaca suhu dibawah 40 derajat C
7. Mengandung Racun, sehingga lumayan Bahaya jika termometer-nya PECAH !
Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Alkohol
:
1. Peka banget terhadap perubahan suhu (kurang peka jik dibandingkan air raksa)
2. Titik beku yang cukup rendah (-115 Derajat C)
3. Lebih murah daripada yang memakai air Raksa
4. Membasahi dinding kaca sehingga menyulitkan dalam membaca.
5. Titik Didihnya rendah (78 derajat C)
6. Bening….harus diberi warna agar skala-nya bisa terbaca.
TERMOMETER NON GELAS
Ini adalah termometer yang berupa tabung kaca berisi zat cair, walaupun tetap memanfaatkan zat zat yang mengalami perubahan tetap terhadap suhu, jenisnya tergantung pada fungsinya.
Thermometer Klinis
Disatu sisi, Suhu Tubuh Manusia umumnya tidak pernah kurang dari 35 Derajat C dan tidak pernah lebih dari 42 Derajat C, itulah sebabnya mengapa Thermometer klinis punya skala 35 sampai 42 derajat C saja, karena kondisi kita kalau lagi normal adalah 37 Derajat Celcius.
Dan umumnya Thermoeter Klinis sedikit berbeda dibandingkan thermometer yang kita lihat di Laboratorium, pada pia dekat ujung tabung kaca dibuat sempit (agar bisa di Emmut), maksudnya bisa ditaruh di bibir tanpa harus menggigit dan tentu saja di taruh di ketiak pasien. Selain itu tujuannya agar air raksa yang telah menunjukkan skalanya tidak langsung turun dengan sendirinya, sehingga
pak dokter dan bu suster
bisa dengan detail membacanya, walaupun tidak dipungkiri ada juga thermometer digital, misalnya Thermometer kristal cair.
-->
TERMOMETER SUHU RUANG
Ini adalah termometer yang digunakan untuk mengukur suhu ruang, misalnya Ruang Laboratorium Kimia dan Bakteri Beracun, Contohnya mungkin kalo kita sempat nonton film Horror Action
Resident Evil
, dimana sebuah Laboratoriun suhunya diatur sedemikian rupa. Termometer ini biasanya menempel pada dinding dalam arah vertikal, Thermometer ini punya rentang Skala yang lebih besar dibandingkan Termometer klinis karena suhu ruangan yang lebih variatif dibandingkan suhu badan manusia.
Umumnya sebuah ruangan tidak pernah memiliki suhu dibawah 0 derajat C, kecuali ruang khusus, misalnya ruang pendingan untuk menyimpan daging dalam jumlah yang sangat besar, atau zat zat kimia yang butuh suhu yang sangat dingin, maka dibuatlah skala-nya adalah -10 derajat C sampai 50 derajat C.
-->
TERMOMETER MAXIMUM & MINIMUM (Six-Bellani)
Ada bentuk Termometer Maximum & minimum, dimana dia diletakkan 1,5 meter diatas permukaan tanah, yang diperkenalkan pada abad 18 oleh ilmuwan Inggris “James Six (1731-1793) dan dikembangkan oleh Angelo Bellani (1776-1852), sehingga termometer ini dikenal dengan termometer maximum dan minimum Six – Bellani.
Termometer ini punya 2 Skala, yaitu Skala Minimum pada Pipa kiri dan Skala Maximum pada pipa kanan.
Kita dapat membaca suhu sesuai dengan ketinggian kolom Air Raksa pada masing masing Pipa.
Tabung A berisi Alkohol penuh, sedangkan Tabung B berisi alkohol dengan sedikit ruang berisi uap alkohol pada bagian atasnya, Kedua tabung dihubungkan dengan sebuah Pipa berbentuk U yang berisi air Raksa.
Pada tiap tabung terdapat penunjuk logam yang berwarna biru yang ada dipermukaan air Raksa, Petunjuk tersebut dilengkapi dengan pegas yang berfungsi menahan gerakannya pada saat tidak ada desakan dari air raksa.
Cara Kerja :
Jika udara panas, alkohol dalam tabung A memuai dan mendorong air raksa pada pipa kiri, sehingga permukaan air raksa dipipa kanan naik, sehingga penunjuk logam terdorong ke atas dan menunjukkan angka yang dianggap sebagai suhu maximum, Alkohol pada tabung B juga memauai, tapi tidak mempengaruhi air raksa karena akan mendorong uap alkohol yang ada diatas tabung.
JIKA udara dingin dan suhunya turun, alkohol pada tabung B akan menyusut sehingga permukaan raksa pada pipa kanan turun, tetapi penunjuk pada B tetap menunjukkan suhu maximum, efeknya adalah “ Permukaan air raksa pipa kiri naik mendorong penunjuk A ke atas dan menunjukkan suhu minimum”….Cara selanjutnya ialah menormalkan kembali kondisi termometer, setelah kita mengetahui Kondisi suhu pada hari itu.
Bagaimana caranya ?.....Posisi Penunjuk Logam A dan B dapat dikembalikan ke tempat awal (diatas permukaan tiap tiap air raksa dalam pipa U) dengan cara menggunakan sebauh Magnet.
Newer Post
Older Post
Home
Apa Yang Anda Cari ?
marketing