20.4.13

Definisi & Konsep Persalinan


Definisi
Menurut Bobak et al (2005) persalinan yaitu proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, serta membran dari dalam rahim melalui jalan lahir. Persalinan atau kelahiran merupakan akhir dari kehamilan dan titik dimulainya kehidupan di luar rahim bagi bayi baru lahir.


 Acrobatic Husband



Faktor persalinan
Proses persalinan dipengaruhi oleh lima faktor antara lain: (Bobak et al,2005)

Passenger (penumpang)
Penumpang yaitu janin dan plasenta yang berada dalam rahim. Cara penumpang atau janin bergerak di sepanjang jalan lahir merupakan akibat interaksi dari beberapa faktor antara lain ukuran kepala janin, presentasi, skap dan posis janin.

Passageaway (jalan lahir)
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, dasar panggul, vagina dan lubang luar vagina (introitus). Panggul ibu lebih berperan dalam proses persalinan sehingga janin harus berhasil menyesuaikan dirinya terhadap jalan lahir.

Powers (kekuatan)
Pada proses persalinan ibu harus melakukan kontraksi involunter (kekuatan primer) dan volunter (kekuatan sekunder) secara bersamaan untuk mengeluarkan janin dan plasenta dari uterus. Kontraksi involunter berasal dari titik pemicu yang terdapat pada penebalan lapisan otot di segmen uterus bagian atas yang menandai akan dimulainya proses persalinan. Kekuatan primer membuat serviks menipis serta berdilatasi untuk membuat janin turun. Setelah bagian presentasi mencapai dasar panggul sifat kontraksi berubah menjadi kontraksi volunteer yang berguna untuk mendorong dan memperbesar kekuatan involunter.

Position (posisi ibu)
Posisi ibu akan mempengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologis persalinan. Posisi tegak biasanya akan memberikan keuntungan yang meliputi posisi berdiri, duduk, dan jongkok. Posisi tegak memungkinkan gaya gravitasi membantu penurunan janin. Kontraksi rahim akan lebih kuat dan lebh efisien untuk membantu penipisan dan dilatasi serviks.

Psychologic respons (respon psikologis)
Respon psikologis pada ibu turut berperan pada saat persalinan. Rasa kecemasan atau ketakutan yang berlebih hanya akan membuat otot-otot jalan lahir menjadi tegang, kaku, dan sulit mengembang sehingga akan mempersulit proses persalinan. Pada saat proses persalinan dibutuhkan ketenangan pada ibu agar persalinan dapat menjadi lancer tanpa hambatan yang berlebih.

Adaptasi Fisiologis Persalinan
Menurut Bobak et al (2005) pada saat persalinan dan setelah persalinan terdapat beberapa perubahan-perubahan dalam tubuh ibu antara lain:

Perubahan Kardiovaskuler
Pada setiap kontraksi, darah akan dikeluarkan dari uterus dan masuk ke dalam sistem vaskuler ibu. Curah jantung akan meningkat 10% hingga 15% pada tahap pertama persalinan dan 30% hngga 50% pada tahap kedua persalinan. Kemungkinan akan terjadi perubahan tekanan darah.

Perubahan Pernafasan
Peningkatan frekuensi pernafasan akibat dari peningkatan aktivitas fisik dan peningkatan pemakaian oksigen. Bila terjadi hiperventilasi dapat menyebabkan alkalosis respiratorik, hipoksia, dan hipokapnea. Kecemasan yang berlebih dapat meningkatkan pemakaian oksgen.

Perubahan Ginjal
Selama persalinan ibu dapat mengalami kesulitan berkemih secara spontan yang diakibatkan antara lain adanya edema jaringan akbat tekanan bagian presentasi, rasa tidak nyaman atau nyeri, dan sedasi.

Perubahan Integumen
Introitus vagina adapat terjadi robekan saat mengeluarkan bayi dan saat dilakukan episiotomy.

Perubahan Muskuloskeletal
Sistem muskuloskeletal mengalami stres selama proses persalinan. Terjadi peningkatan aktivitas otot dan kemungkinan di sertai dengan peningkatan suhu, diaphoresis, dan keletihan.

Perubahan Pencernaan
Persalinan dapat mempengaruh sistem saluran cerna. Pada saat persalinan sebagai respon emosi ibu akan bernafas melalui mulut akan terjadi dehdrasi yang mengakibatkan bibir dan mulut menjadi kering. Motilitas dan absorbs saluran cerna menurun serta waktu pengosongan lambung menjadi lambat selama persalinan. Ibu dapat mengalami mual sebagai respon reflex terhadap dilatasi serviks.

Perubahan Neurologi
Selama persalinan sistem neurologi dapat muncul stres dan rasa tidak nyaman selama persalinan, pada tahun pertama rasa tidak nyaman disebabkan oleh dilatasi dan penipisan serviks serta iskemia jaringan akibat deficit oksigen karena penurunan aliran darah. Dilatasi dan penipisan serviks akan menimbulkan rasa nyeri visceral yang berasal dari bagian bawah abdomen dan menyebar ke daerah lumbar punggung saat terjadi kontraksi. Pada tahap kedua rasa tidak nyaman terjadi saat pengeluaran bayi yang akan menimbulkan nyeri somatik pada perineum. Rasa nyeri ini muncul akibat peregangan jaringan perineum saat janin melewati perineum. Pada tahap ketiga adalah nyeri rahim yang dapat berupa nyeri local disertai kram dan sensasi robekan akibat distensi dan laserasi serviks, vagina atau jarngan perineum.

Perubahan Endokrin
Selama proses persalinan sistem endokrin akan aktif. Pada awal persalinan kadar progesteron akan mengalami penurunan namun kadar esterogen, prostaglandin, dan oksitosin akan terjadi peningkatan. Metabolism akan meningkat dan kadar glukosa darah akan menurun akibat proses persalinan.


  Cara Mudah Cari Uang di Internet  ( TANPA MODAL)  -  KLIK :
:

No comments:

Apa Yang Anda Cari ?