Definisi
Menurut Bobak et al (2005) persalinan
yaitu proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, serta membran dari dalam
rahim melalui jalan lahir. Persalinan atau kelahiran merupakan akhir dari
kehamilan dan titik dimulainya kehidupan di luar rahim bagi bayi baru lahir.
Acrobatic Husband
Faktor
persalinan
Proses persalinan dipengaruhi oleh
lima faktor antara lain: (Bobak et al,2005)
Passenger
(penumpang)
Penumpang yaitu janin dan plasenta
yang berada dalam rahim. Cara penumpang atau janin bergerak di sepanjang jalan
lahir merupakan akibat interaksi dari beberapa faktor antara lain ukuran kepala
janin, presentasi, skap dan posis janin.
Passageaway
(jalan lahir)
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu,
dasar panggul, vagina dan lubang luar vagina (introitus). Panggul ibu lebih
berperan dalam proses persalinan sehingga janin harus berhasil menyesuaikan
dirinya terhadap jalan lahir.
Powers
(kekuatan)
Pada proses persalinan ibu harus
melakukan kontraksi involunter (kekuatan primer) dan volunter (kekuatan sekunder)
secara bersamaan untuk mengeluarkan janin dan plasenta dari uterus. Kontraksi
involunter berasal dari titik pemicu yang terdapat pada penebalan lapisan otot
di segmen uterus bagian atas yang menandai akan dimulainya proses persalinan.
Kekuatan primer membuat serviks menipis serta berdilatasi untuk membuat janin
turun. Setelah bagian presentasi mencapai dasar panggul sifat kontraksi berubah
menjadi kontraksi volunteer yang berguna untuk mendorong dan memperbesar
kekuatan involunter.
Position
(posisi ibu)
Posisi ibu akan mempengaruhi adaptasi
anatomi dan fisiologis persalinan. Posisi tegak biasanya akan memberikan
keuntungan yang meliputi posisi berdiri, duduk, dan jongkok. Posisi tegak
memungkinkan gaya gravitasi membantu penurunan janin. Kontraksi rahim akan
lebih kuat dan lebh efisien untuk membantu penipisan dan dilatasi serviks.
Psychologic respons
(respon psikologis)
Respon psikologis pada ibu turut
berperan pada saat persalinan. Rasa kecemasan atau ketakutan yang berlebih
hanya akan membuat otot-otot jalan lahir menjadi tegang, kaku, dan sulit
mengembang sehingga akan mempersulit proses persalinan. Pada saat proses
persalinan dibutuhkan ketenangan pada ibu agar persalinan dapat menjadi lancer
tanpa hambatan yang berlebih.
Adaptasi
Fisiologis Persalinan
Menurut Bobak et al (2005) pada saat
persalinan dan setelah persalinan terdapat beberapa perubahan-perubahan dalam
tubuh ibu antara lain:
Perubahan
Kardiovaskuler
Pada setiap kontraksi, darah akan
dikeluarkan dari uterus dan masuk ke dalam sistem vaskuler ibu. Curah jantung
akan meningkat 10% hingga 15% pada tahap pertama persalinan dan 30% hngga 50%
pada tahap kedua persalinan. Kemungkinan akan terjadi perubahan tekanan darah.
Perubahan
Pernafasan
Peningkatan frekuensi pernafasan
akibat dari peningkatan aktivitas fisik dan peningkatan pemakaian oksigen. Bila
terjadi hiperventilasi dapat menyebabkan alkalosis respiratorik, hipoksia, dan
hipokapnea. Kecemasan yang berlebih dapat meningkatkan pemakaian oksgen.
Perubahan
Ginjal
Selama persalinan ibu dapat mengalami
kesulitan berkemih secara spontan yang diakibatkan antara lain adanya edema
jaringan akbat tekanan bagian presentasi, rasa tidak nyaman atau nyeri, dan
sedasi.
Perubahan
Integumen
Introitus vagina adapat terjadi robekan
saat mengeluarkan bayi dan saat dilakukan episiotomy.
Perubahan
Muskuloskeletal
Sistem muskuloskeletal mengalami stres
selama proses persalinan. Terjadi peningkatan aktivitas otot dan kemungkinan di
sertai dengan peningkatan suhu, diaphoresis, dan keletihan.
Perubahan
Pencernaan
Persalinan dapat mempengaruh sistem
saluran cerna. Pada saat persalinan sebagai respon emosi ibu akan bernafas
melalui mulut akan terjadi dehdrasi yang mengakibatkan bibir dan mulut menjadi
kering. Motilitas dan absorbs saluran cerna menurun serta waktu pengosongan
lambung menjadi lambat selama persalinan. Ibu dapat mengalami mual sebagai
respon reflex terhadap dilatasi serviks.
Perubahan
Neurologi
Selama persalinan sistem neurologi
dapat muncul stres dan rasa tidak nyaman selama persalinan, pada tahun pertama
rasa tidak nyaman disebabkan oleh dilatasi dan penipisan serviks serta iskemia
jaringan akibat deficit oksigen karena penurunan aliran darah. Dilatasi dan
penipisan serviks akan menimbulkan rasa nyeri visceral yang berasal dari bagian
bawah abdomen dan menyebar ke daerah lumbar punggung saat terjadi kontraksi.
Pada tahap kedua rasa tidak nyaman terjadi saat pengeluaran bayi yang akan
menimbulkan nyeri somatik pada perineum. Rasa nyeri ini muncul akibat
peregangan jaringan perineum saat janin melewati perineum. Pada tahap ketiga
adalah nyeri rahim yang dapat berupa nyeri local disertai kram dan sensasi
robekan akibat distensi dan laserasi serviks, vagina atau jarngan perineum.
Perubahan
Endokrin
Selama proses persalinan sistem
endokrin akan aktif. Pada awal persalinan kadar progesteron akan mengalami
penurunan namun kadar esterogen, prostaglandin, dan oksitosin akan terjadi
peningkatan. Metabolism akan meningkat dan kadar glukosa darah akan menurun
akibat proses persalinan.
No comments:
Post a Comment