Definisi
Kehamilan adalah masa dimana seorang
wanita membawa hasil konsepsi berupa janin dari pembuahan sel telur oleh sel
sperma (Bobak et al, 2005)
Perubahan
Fisiologis kehamilan
Menurut Bobak et al (2005) kehamilan menyebabkan
banyak perubahan pada tubuh ibu hamil baik secara fisik maupun psikologis,
antara lain:
1.Perubahan Fisik
2.Perubahan berat badan
Selama kehamilan seorang wanita sering
mengalami peningkatan keinginan untuk makan disebabkan oleh pemindahan bahan-bahan
makanan dan darah ibu ke janin dan karena faktor hormonal. Penambaha berat
badan ada ibu hamil dapat mencapai hingga 37,5 kg atau lebih terutama akibat
dari perut dan payudara yang bertambah besar sepanjang kehamilan.
Uterus
Atau Rahim
Uterus akan terus membesar seiring
dengan usia kehamilan karena pengaruh kadar estrogen dan progesterone yang
mengalami peningkatan. Pembesaran uterus disebabkan oleh hipertropi otot polos
uterus dan serabut kolagen menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen
sehingga pembesaran uterus dapat mengikuti pembesaran janin.
Payudara
Payudara akan membesar dan tegang
akibat hormone somatotropin, estrogen dan progesterone akan tetapi belum
mengeluarkan air susu. Namun pada akhir kehamilan payudara mulai memproduksi
kolostrum. Puting susu dan areola terjadi peningkatan pigmentasi sehingga
tampak berwarna lebih gelap.
Peningkatan
Metabolisme
Laju metabolisme basal meningkat pada
bulan ke-4 BMR (Basal Metabolism Rate) meningkat 15% hingga 20% pada akhir
kehamilan dan sistem endokrin juga meningkat akibat peningkatan metabolisme
sehingga dapat menimbulkan rasa panas pada ibu hamil. Vasodilatasi perifer dan
percepatan aktivitas kelenjar keringat membantu melepaskan kelebihan panas yang
timbul. Selain itu sering menimbulkan rasa lemah dan letih yang sebagian
disebabkan oleh peningkatan aktivitas metabolic.
Sistem
Kardiovaskular
Selama kehamilan jumlah darah yang
dipompa oleh jantung setiap menitnya (cardiac
output) meningkat 30% hingga 50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada
kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan 16-28 minggu. Setelah
mencapai kehamilan 30 minggu curah jantung menurun hingga sekitar 20% pada
minggu ke-40 karena rahim yang membesar menghambat aliran balik vena ke
jantung. Tekanan darah arteri (arteri brakialis) bervariasi sesuai umur, posisi
maupun kecemasan ibu hamil. Pada masa kehamilan terjadi perubahan dalam
komposisi darah, nilai hemoglobin dan hematokrit akan menurun pada kehamilan
yang disebut dengan anemia fisiologis pada ibu hamil.
Sistem
Pernafasan
Adaptasi ventilasi dan structural
selama kehamilan berguna untuk menyediakan kebutuhan ibu hamil dan janin.
Kebutuhan oksigen pada ibu hamil akan meningkat sebagai respon terhadap
percepatan laju metabolic dan peningkatan kebutuhan oksigen pada janin di dalam
rahim. Ruang yang diperlukan oleh rahim yang membesar serta pembentukan hormone
progesterone yang meningkat menyebabkan paru-paru berfungsi lebih. Peningkatan
kadar estrogen menyebabkan ligamen pada kerangka iga berelaksasi sehingga
ekspansi rongga dada meningkat. Seiring dengan pembesaran rahim ke rongga
abdomen, pernapasan dada akan menggantikan pernapasan perut serta terjadi
penurunan diafragma saat inspirasi menjadi semakin sulit.
Sistem
Ginjal
Kecepatan pembentukan urin pada wanita
hamil biasanya sedikit meningkat karena peningkatan beban produsksi eksresi.
Disamping itu terjadi beberapa perubahan struktur dan fungs urinaria antara
lain disebabkan oleh perubahan hormonal, peningkatan volume darah, pembesaran
uterus dan sebagainya. Selama kehamilan ginjal akan bekerja lebih berat dari
biasanya, kebutuhan volume cairan intravaskuler dan intravascular meningkat.
Perubahan fungsi ginjal sebanyak 50% akibat peningkatan produksi hormone
steroid oleh plasenta dan korteks adrenal. Akumulasi cairan di tungkai bawah
atau disebut edema fisiologis pada tahap lanjut kehamilan dapat menurunkan
aliran darah ginjal dan laju GFR (Glomerular
Filtration Rate).
Sistem
Pencernaan
Pada trimester pertama sering terjadi
penurunan nafsu makan karena nausea (morning
sickness) yang diakibatkan perubahan saluran cerna dan peningkatan hormone
HCG (). Pada trimester kedua nausea lebih jarang terjadi dan nafsu makan akan
meningkat untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin di dalam rahim. Rahim yang
semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian bawah dapat menyebabkan
konstipasi. Konstipasi semakin berat karena gerakan otot peristaltik di dalam
usus diperlambat oleh tingginya kadar progesterone. Peningkatan produksi
esterogen menyebabkan penurunan sekresi asam hidroklorida (asam lambung).
Sistem
Integumen
Pada masa kehamilan terjadi perubahan
dalam sistem integument yang disebabkan perubahan keseimbangan hormon dan
peregangan mekanis. Pada kondisi hamil jaringan elastic kulit akan mudah pecah
yang mengakibatkan timbulnya striae gravidarum atau tanda regangan yang
disebabkan kerja adenokortikosteroid. Selain itu biasanya akan terjadi
peningkatan respon alergi kulit. Hiperpigmentasi timbul akibat peningkatan
hormon hipofisis anterior melanotropin selama kehamilan. Peningkatan pigmentasi
terjadi di kulit wajah (kloasma), sekeliling putting susu, areola, aksila dan
vulva. Selain itu terdapat linea nigra yang merupakan garis pigmentasi dari
simfisi pubis hingga ke bagian atas fundus uteri di garis tengah tubuh dan akan
terus memanjang seiring dengan tingginya fundus uteri.
Sistem
Muskuloskeletal
Seiring dengan usia kehamilan akan
terjadi perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat tubuh ibu hamil
akan menyebabkan postur dan cara pergerakan terutama berjalan akan berubah.
Perubahan muskuloskeletal sering menimbulkan rasa tidak nyaman pada ibu hamil.
Peningkatan distensi abdomen akan membuat panggul miring ke depan, penurunan
tonus otot perut, dan peningkatan beban berat pada akhir kehamilan. Struktur ligamentum
dan otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan berat. Hal
ini sering menimbulkan keluhan seperti nyeri punggung pada ibu hamil
No comments:
Post a Comment