22.4.14

Serba Serbi Bohong



Kali ini KAK TUAN akan memposting sesuatu yang beda, karena kali ini tentang hal hal yang berbau Psikologi....... yaitu “Serba Serbi Bohong”

Saat berbohong, Otak Bagian Depan kita sangat aktif untuk menekan suatu kebenaran
Saat bohong, sistem limbik otak aktif, hal ini menyebabkan timbulnya “Kecemasan”
Saat bohong, otak depan dan limbik sangat aktif, maka saat berkata jujur, kedua area otak ini tidak terlalu aktif

Semakin mudah seseorang memisahkan antara apa yang ada di dalam pikirannya dengan apa yang ada dalam Realita maka semakin pintar dia berbohong

Polygraph adalah nama alat Pendeteksi Kebohongan, alat ini mencatat aktivitas sistem limbik otak (Kecemasan yang dialami oleh orang yang dicurigai bohong).
Alat ini bisa diakali apabila pelaku sangat tenang saat pemeriksaan. Akurasi alat ini berkisar antara 50 s/d 90 % saja.


Kebohongan juga bisa dilihat dari gerakan “Mata” seseorang.
Gerakan mata menggambarkan bagian otak mana yang sedang diakses seseorang untuk mengingat kejadian masa lalu.

Saat disuruh mengingat tentang gambaran suatu Gambar, mata akan melirik ke “Kiri Atas”
Saat disuruh mengingat tentang tinggi rendahnya suara atau asal suara, Mata akan melirik ke “Kiri”
Saat disuruh mengingat tentang Bau atau Rasa, mata akan melirik ke “Kiri Bawah”
Saat disuruh mengingat tentang asal suatu suara atau suara itu milik siapa, mata akan melirik ke “Kanan”
Saat disuruh mengingat tentang apa yang ada dalam pkirannya, mata akan melirik ke “Kanan Bawah”
Saat disuruh mengingat tentang gambaran atau bayangan , mata akan melirik ke “Kanan Atas”
Lirikan Mata : bisa menggambarkan seseorang berkata jujur, Jika berbeda lirikannyaartinya dia “Berbohong”......... sayangnya Lirikan mata juga tidak terlalu akurat mendeteksi kebohongan, terutama untuk mereka yang pandai berbohong.

Gerakan Kaki : Kebohongan seseorang bisa dilihat dari kaki yang sebelumnya bergerak gerak atau bergoyang, tiba tiba berhenti. Gerakan pada kaki adalah Spontanitas (tanpa dipikir), bila ada perubahan bisa sebagai pertanda dia berbohong.

Berbohong memberi efek Ketegangan pada “Bahu”, orang cenderung memijat atau menggerakkan bahunya untuk melepaskan ketegangan.
Selain itu mereka biasanya “Memegang megang Leher, menggerakkan wajah, menggigit bibir untuk melepaskan ketegangan”.

Stress saat berbohong : menyebabkan kebutuhan oksigen meningkat drastis, sehingga nafas pembohong menjadi lebih cepat dan tensinya naik.


Wanita dan Pria seimbang dalam Perkara “Berbohong”, kebanyakan dalam sehari mereka bisa 1 kali atau 2 kali berbohong

Semakin Profesional seseorang dalam Berbohong, makin sulit untuk diketahui kebenaran dari kebohongannya.

Orang yang jujur terlihat lebih PD (Percaya Diri) dari pada orang yang sedang Berbohong

Hasil Riset : Pembohong memiliki 26 % lebih banyak area putih pada otak depan sehingga mereka mudah memisahkan antara pikiran dan realitas
Hasil Riset : Mahasiswa/i berbohong pada kedua orang tuanya, 1 dari 2 dalam tiap percakapan.
Hasil Riset : 15 % mengaku berbohong di kantor dalam sebulan terakhir dan 55 % mengaku tidak merasa bersalah dengan kebohongannya.
Hasil Riset : 94 % orang menganggap bahwa “Politisi” adalah Pembohong Besar !


Semoga Bermanfaat

No comments:

Apa Yang Anda Cari ?