Kali ini KAK TUAN akan memposting sesuatu yang beda, karena kali ini tentang hal hal yang berbau Psikologi....... yaitu “Serba Serbi Bohong”
Saat berbohong, Otak Bagian Depan kita
sangat aktif untuk menekan suatu kebenaran
Saat bohong, sistem
limbik otak aktif, hal ini menyebabkan timbulnya “Kecemasan”
Saat bohong, otak depan
dan limbik sangat aktif, maka saat berkata jujur, kedua area otak ini tidak
terlalu aktif
Semakin mudah seseorang
memisahkan antara apa yang ada di dalam pikirannya dengan apa yang ada dalam
Realita maka semakin pintar dia berbohong
Polygraph adalah nama
alat Pendeteksi Kebohongan, alat ini mencatat aktivitas sistem limbik otak
(Kecemasan yang dialami oleh orang yang dicurigai bohong).
Alat ini bisa diakali
apabila pelaku sangat tenang saat pemeriksaan. Akurasi alat ini berkisar antara
50 s/d 90 % saja.
Kebohongan juga bisa
dilihat dari gerakan “Mata” seseorang.
Gerakan mata
menggambarkan bagian otak mana yang sedang diakses seseorang untuk mengingat
kejadian masa lalu.
Saat disuruh mengingat
tentang gambaran suatu Gambar, mata akan melirik ke “Kiri Atas”
Saat disuruh mengingat
tentang tinggi rendahnya suara atau asal suara, Mata akan melirik ke “Kiri”
Saat disuruh mengingat
tentang Bau atau Rasa, mata akan melirik ke “Kiri Bawah”
Saat disuruh mengingat
tentang asal suatu suara atau suara itu milik siapa, mata akan melirik ke
“Kanan”
Saat disuruh mengingat
tentang apa yang ada dalam pkirannya, mata akan melirik ke “Kanan Bawah”
Saat disuruh mengingat
tentang gambaran atau bayangan , mata akan melirik ke “Kanan Atas”
Lirikan Mata : bisa
menggambarkan seseorang berkata jujur, Jika berbeda lirikannyaartinya dia
“Berbohong”......... sayangnya Lirikan mata juga tidak terlalu akurat
mendeteksi kebohongan, terutama untuk mereka yang pandai berbohong.
Gerakan Kaki : Kebohongan
seseorang bisa dilihat dari kaki yang sebelumnya bergerak gerak atau bergoyang,
tiba tiba berhenti. Gerakan pada kaki adalah Spontanitas (tanpa dipikir), bila
ada perubahan bisa sebagai pertanda dia berbohong.
Berbohong memberi efek
Ketegangan pada “Bahu”, orang cenderung memijat atau menggerakkan bahunya untuk
melepaskan ketegangan.
Selain itu mereka
biasanya “Memegang megang Leher, menggerakkan wajah, menggigit bibir untuk
melepaskan ketegangan”.
Stress saat berbohong :
menyebabkan kebutuhan oksigen meningkat drastis, sehingga nafas pembohong
menjadi lebih cepat dan tensinya naik.
Wanita dan Pria seimbang
dalam Perkara “Berbohong”, kebanyakan dalam sehari mereka bisa 1 kali atau 2
kali berbohong
Semakin Profesional
seseorang dalam Berbohong, makin sulit untuk diketahui kebenaran dari
kebohongannya.
“Orang yang jujur terlihat lebih PD (Percaya Diri) dari pada orang yang
sedang Berbohong”
Hasil Riset : Pembohong memiliki 26 % lebih
banyak area putih pada otak depan sehingga mereka mudah memisahkan antara
pikiran dan realitas
Hasil Riset : Mahasiswa/i berbohong pada kedua orang tuanya, 1 dari 2 dalam tiap
percakapan.
Hasil Riset : 15 % mengaku berbohong di
kantor dalam sebulan terakhir dan 55 %
mengaku tidak merasa bersalah dengan kebohongannya.
Hasil Riset : 94 % orang menganggap bahwa
“Politisi” adalah Pembohong Besar !
Semoga Bermanfaat
No comments:
Post a Comment