Yang dimaksud dengan penilaian prestasi kerja (performance appraisal) adalah ”proses
melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja
karyawan”. Apabila penilaian prestasi kerja tersebut dilaksanakan dengan baik
tertib dan benar, dapat membantu meningkatkan motivasi kerja dan sekaligus juga
meningkatkan loyalitas organisasi dari pada karyawan (anggota organisasi). Hal
itu tentunya akan menguntungkan organisasi yang bersangkutan sendiri. Paling
tidak para karyawan akan mengetahui sampai dimana dan bagaimana prestasi
kerjanya dinilai oleh atasan atau team penilai. Kelebihan maupun kekurangan
yang ada, akan dapat merupakan cambuk bagi kemajuan-kemajuan mereka dimasa
mendatang.
Penilaian prestasi kerja karyawan pada dasarnya
merupakan penilaian yang sistematik terhadap penampilan kerja karyawan itu
sendiri dan terhadap taraf potensi karyawan dalam upayanya mengembangkan diri
untuk kepentingan perusahaan/organisasi. Dalam penilaian karyawan yang
demikian, sasaran yang menjadi obyek penilaian antara lain adalah kecakapan dan
kemampuan pelaksanaan tugas yang diberikan, penampilan dalam pelaksanaan tugas,
cara membuat laporan atas pelaksanaan tugas, ketegasan jasmani maupun rohaninya
selama bekerja dan sebagainya. Tentunya penilaian prestasi yang tinggi,
senantiasa akan diberikan kepada karyawan yang memiliki disiplin dan dedikasi
baik, berinisiatif positif, sehat jasmani dan rohani, mempunyai semangat
bekerja dan mengembangkan diri dalam pelaksanaan tugas, pandai bergaul dan
sebagainya.
Dengan memperhatikan pengertian penilaian prestasi
kerja sebagaimana diuraikan diatas, jelas banyak manfaat yang dapat dipetik.
Menurut T. Hani Handoko (1998 : 84-85) terdapat 10 (sepuluh) manfaat yang dapat
dipetik dari penilaian prestasi kerja tersebut sebagai berikut :
Perbaikan Prestasi Kerja
Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan
karyawan, manajer dan departemen personalia dapat memperbaiki kegiatan-kegiatan
mereka demi perbaikan prestasi kerja.
Penyesuaian-Penyesuaian Kompensasi
Evaluasi prestasi kerja membantu para pengambil
keputusan dalam menentukan kenaikan upah, pemberian bonus dan bentuk kompensasi
lainnya.
Keputusan-Keputusan Penempatan
Promosi, transfer dan demosi (penurunan jabatan)
biasanya didasarkan pada prestasi kerja masa lalu atau antisipasinya. Promosi
sering merupakan bentuk penghargaan terhadap prestasi kerja masa lalu.
Kebutuhan-Kebutuhan Latihan Dan Pengembangan
Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan
kebutuhan latihan. Demikian juga, prestasi yang baik mungkin mencerminkan
potensi yang harus dikembangkan.
Perencanaan Dan Pengembangan Karier
Umpan balik prestasi kerja seseorang karyawan
dapat mengarahkan keputusan-keputusan karier, yaitu tentang jalur karier
tertentu yang harus diteliti.
Penyimpangan-Penyimpangan Proses Staffing
Prestasi kerja yang baik atau jelek mencerminkan
kekuatan atau kelemahan prosedur staffing departemen personalia.
Ketidakakuratan Informasional
Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan
kesalahan-kesalahan dalam informasi analisis jabatan, rencana-rencana sumber
daya manusia, atau komponen-komponen sistem informasi manajemen personalia
lainnya. Menggantungkan diri pada inormasi yang tidak akurat (teliti) dapat
mengakibatkan keputusan-keputusan personalia yang diambil menjadi tidak tepat.
Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan
Prestasi kerja jelek mungkin merupakan suatu tanda
kesalahan dalam desain pekerjaan. Penilaian prestasi membantu diagnose
kesalahan-kesalahan tersebut.
Kesempatan Kerja Yang Adil
Penilaian prestasi kerja secara akurat akan
menjamin keputusan-keputusan penempatan internal diambil tanpa diskriminasi.
Tantangan-Tantangan Eksternal
Kadang-kadang prestasi kerja dipengaruhi oleh
faktor-faktor di luar lingkungan kerja, seperti : keluarga, kesehatan, kondisi
finansial atau masalah pribadi lainnya. Dengan penilaian prestasi kerja
tersebut, departemen personalia dimungkinkan untuk dapat menawarkan bantuan
kepada semua karyawan yang membutuhkan atau yang diperkirakan memerlukan.