Operasi berbagai organisasi telah menjadi semakin kompleks dan mahal. Karena itu menjadi semakin sulit dan penting bagi para manajer untuk membuat rencana-rencana dan keputusan-keputusan yang efektif. Manajer tidak dapat hanya menggantungkan pada intuisinya saja dalam perencanaan dan pembuatan keputusan, tetapi mereka memerlukan bantuan berbagai teknik dan peralatan kuantitatif.
Berbagai teknik dan peralatan kuantitatif dalam pembuatan keputusan telah dikembangkan lebih dan 40 tahun yang lalu, dan dikenal sebagai teknik-teknik "management science" dan "operations research". Pada umumnya, kedua istilah tersebut digunakan berganti-ganti dengan pengertian sama pembahasan selanjutnya akan digunakan istilah riset operasi (operations research).
Pendekatan-pendekatan riset operasi muncul pertama kali dalam Perang Dunia ke II. Pada dasarnya, riset operasi mencakup pengumpulan bersama, tim-tim para ahli seperti ahli matematika, fisika, dan statistik, untuk membantu kekuatan angkatan perang membuat berbagai keputusan pengoperasian strategik. Mereka memadukan berbagai pengetahuan untuk mengembangkan "model-model" kuantitatif, yang menunjukkan perilaku variabel-variabel dalam setiap situasi. Setelah model-model dirancang, dapat dimanipulasi untuk mencenninkan berbagai perubahan dalam variabel-variabel, dan kemudian dapat ditentukan manipulasi mana yang memproduksi hasil-hasil maksimum. Sesudah Perang Dunia ke II berakhir, di mana riset operasi sangat sukses, banyak ahli riset operasi kembali-kembali ke posisi-posisi mereka dalam universitas, bisnis, organisasi pemerintah Berta menerapkan berbagai teknik riset operasi pada bermacam macam masalah bisnis.
Riset operasi bermaksud untuk menggambarkan, memahami, dan memperkirakan atau meramal perilaku berbagai sistem yang kompleks dari kehidupan manusia dan peralatan. Tujuan riset operasi adalah untuk menyediakan informasi yang akurat sebagai dasar pembuatan keputusan. Dalam hal ini, teknik-teknik ilrniah dan matematik untuk membangun model-model yang meramal perubahan-perubahan dalam lingkungan, memperkirakan hasil bermacam-macam kegiatan, dan mengevaluasi hasil-hasil tersebut.
Ciri-ciri Riset Operasi
Ada tujuh ciri utama riset operasi, yang dapat diperinci sebagai berikut :
1. Terpusat Pada Pembuatan Keputusan. Hasil akhir riset operasi harus berupa informasi yang secara langsung membantu manajer mencapai suatu keputusan. Lebih dari itu, usulan riset operasi harus dapat diimplementasikan.
2. Penggunaan Metoda Ilmiah. Riset operasi mempergunakan pendekatan ilmiah untuk pemecahan masalah. Ini meliputi perumusan masalah, pemahaman perilaku sistem masalah, dan pengembangan berbagai penyelesaian yang mungkin.
3. Penggunaan Model Matematik. Suatu model, menurut definisi, adalah suatu penyajian dari kenyataan. Riset operasi menyederhanakan unsur-unsur masalah kompleks menjadi berbagai persamaan matematik, yang digunakan untuk menyusun suatu model. Unsur-unsur model diubah-ubah dan dimanipulasi dalam berbagai percobaan yang dibuat, serta hasil-hasilnya dilaporkan dengan anggapan akan terjadi dalam situasi nyata.
4. Efektivitas Ekonomis. Kegiatan yang disarankan oleh riset operasi hams memberi hasil keuangan yang lebih besar dibanding biayanya, dalam bentuk penghematan atau penghasilan. Suatu saran yang akan memecahkan masalah tetapi terlalu mahal untuk diimplementasikan, adalah tidak efektif.
5. Bergantung Pada Komputer. Komputer biasanya diperlukan untuk memroses model, bila perhitungan yang harus dilakukan terlalu kompleks atau membosankan bagi manusia untuk menanganinya secara efisien.
6. Pendekatan Tim. Masalah-masalah yang dialamatkan kepada riset operasi sering terlalu kompleks bagi seorang untuk memecahkannya sendiri. Berbagai ketrampilan dan pengetahuan dari sejumlah spesialis berbagai disiplin ilmu seperti ahli ekonomi, statistik, psikologi industri diperlukan sebagai suatu tim.
7. Orientasi Sistem. Riset operasi mempertimbangkan apa yang paling baik bagi organisasi sebagai keseluruhan, bukan bagi suatu departernen atau divisi. Proses riset operasi sering ditandai dengan kesulitan dalam menghadapi perbedaan kepentingan tidak hanya antara bagian dan keseluruhan, tetapi juga di antara bagian-bagian sendiri.
Tahap tahap pendekatan Riset Operasi
Pendekatan Riset Operasi untuk pemecahan masalah mempunyai lima Tahap :
1. Diagnosa Masalah : sebelum masalah dapat dimulai, unsur unsur pokok masalah harus diidentifikasi,
2. Perumusan masalah :, setelah unsur unsur pokok masalah diketahui, tim riset harus mulai merumuskan masalah dalam bentuk tertentu, dengan menentukan kriteria apa yang harus dipenuhi penyelesaian yang diusulkan dan aspek aspek apa yang diluar kendali para manager (Uncontrollable Variables) ataupun yang sekiranya dapat dikendalikan oleh para manager (Controllable Variables).
3. Pembuatan Model : Penyelesian terbaik dapat ditentukan melalui pengujian berbagai kemungkinan, karena kondisi dalam dunia nyata tidak dapat dimanipulasi dengan berbagai percobaan dalam periode menyusun suatu model matematik yang secara simbolik menggabungkan unsur unsur masalah , rumusan rumusan matemati ini menggambarkan antar hubungan diantara unsur masalah, dalam model nilai nilai berbagai variable terkendali dapat diubah tanpa mengganggu jalannya organisasi
4. Analisa Model : setelah model dasar tersusun, harus dicari penyelesaian masalah, Kombinasi nilai nilai yang paling baik (biasanya diolah dengan komputer) bagi pencapaian tujuan merupakan penyelesaian masalah.
5. Implementasi Penemuan : Staf riset operasi hanya menyarankan manager yang harus menerapkan penemuan penemuan karena biasanya manajer ialah orang yang prgmatis, mereka mungkin mngabaikan rekomendasi riset operasi dan menganggapnya sebagai proses ”Teoritisasi Menara Gading”. Pemecahannya ialah dengan melibatkan manajer sepenuhnya dalam tim sejak proyek riset operasi dimulai
No comments:
Post a Comment