11.8.09

MANAJEMEN METODE KUANTITATIF & OPERASI


Operasi berbagai organisasi telah menjadi semakin kompleks dan mahal. Karena itu menjadi semakin sulit dan penting bagi para mana­jer untuk membuat rencana-rencana dan keputusan-keputusan yang efektif. Manajer tidak dapat hanya menggantungkan pada intuisinya saja dalam perencanaan dan pembuatan keputusan, tetapi mereka memerlukan bantuan berbagai teknik dan peralatan kuantitatif.

Berbagai teknik dan peralatan kuantitatif dalam pembuatan ke­putusan telah dikembangkan lebih dan 40 tahun yang lalu, dan dike­nal sebagai teknik-teknik "management science" dan "operations research". Pada umumnya, kedua istilah tersebut digunakan bergan­ti-ganti dengan pengertian sama  pembahasan selanjutnya akan di­gunakan istilah riset operasi (operations research).

Pendekatan-pendekatan riset operasi muncul pertama kali da­lam Perang Dunia ke II. Pada dasarnya, riset operasi mencakup pe­ngumpulan bersama, tim-tim para ahli seperti ahli matematika, fisika, dan statistik, untuk membantu kekuatan angkatan perang membuat berbagai keputusan pengoperasian strategik. Mereka me­madukan berbagai pengetahuan untuk mengembangkan "model-mo­del" kuantitatif, yang menunjukkan perilaku variabel-variabel dalam setiap situasi. Setelah model-model dirancang, dapat dimanipulasi untuk mencenninkan berbagai perubahan dalam variabel-variabel, dan kemudian dapat ditentukan manipulasi mana yang memproduksi hasil-hasil maksimum. Sesudah Perang Dunia ke II berakhir, di mana riset operasi sangat sukses, banyak ahli riset operasi kembali-kembali ke posisi-posisi mereka dalam universitas, bisnis, organisasi pemerin­tah Berta menerapkan berbagai teknik riset operasi pada bermacam ­macam masalah bisnis.

Riset operasi bermaksud untuk menggambarkan, memahami, dan memperkirakan atau meramal perilaku berbagai sistem yang kompleks dari kehidupan manusia dan peralatan. Tujuan riset operasi adalah untuk menyediakan informasi yang akurat sebagai dasar pem­buatan keputusan. Dalam hal ini, teknik-teknik ilrniah dan matema­tik untuk membangun model-model yang meramal per­ubahan-perubahan dalam lingkungan, memperkirakan hasil berma­cam-macam kegiatan, dan mengevaluasi hasil-hasil tersebut.

Penggunaan teknik-teknik riset operasi dalam industri, pemerin­tahan dan sektor social terus berkembang, sejalan dengan perkem­bangan teknik-tekniknya yang beberapa di antaranya menjadi sema­kin kompleks. Karena itu, pemilihan dan penerapan salah satu teknik bukanlah pekerjaan yang mudah. Manajer harus cukup mengetahui atau menguasai riset operasi untuk dapat memilih pendekatan yang tepat bagi organisasinya  atau mengkomunikasikan kepada staf pro­fesional yang akan membuat pilihan. Tehnik-teknik riset operasi ada­lah relatif baru, dan manajer harus belajar menggunakannya. Model-model riset operasi yang akan dibahas di sini terbatas hanya tentang anggapan-anggapan yang mendasarinya, kemampuan dan keterbatasan, tidak mencakup masalah teknik matematiknya

Ciri-ciri Riset Operasi

Ada tujuh ciri utama riset operasi, yang dapat diperinci sebagai berikut :

1.        Terpusat Pada Pembuatan Keputusan. Hasil akhir riset operasi harus berupa informasi yang secara langsung membantu manajer mencapai suatu keputusan. Lebih dari itu, usulan riset operasi harus dapat diimplementasikan.

2.    Penggunaan Metoda Ilmiah. Riset operasi mempergunakan pen­dekatan ilmiah untuk pemecahan masalah. Ini meliputi peru­musan masalah, pemahaman perilaku sistem masalah, dan pe­ngembangan berbagai penyelesaian yang mungkin.

3.    Penggunaan Model Matematik. Suatu model, menurut defini­si, adalah suatu penyajian dari kenyataan. Riset operasi menye­derhanakan unsur-unsur masalah kompleks menjadi berbagai persamaan matematik, yang digunakan untuk menyusun suatu model. Unsur-unsur model diubah-ubah dan dimanipulasi da­lam berbagai percobaan yang dibuat, serta hasil-hasilnya dila­porkan dengan anggapan akan terjadi dalam situasi nyata.

4.      Efektivitas Ekonomis. Kegiatan yang disarankan oleh riset ope­rasi hams memberi hasil keuangan yang lebih besar dibanding biayanya, dalam bentuk penghematan atau penghasilan. Suatu saran yang akan memecahkan masalah tetapi terlalu mahal un­tuk diimplementasikan, adalah tidak efektif.

5.      Bergantung Pada Komputer. Komputer biasanya diperlukan un­tuk memroses model, bila perhitungan yang harus dilakukan terlalu kompleks atau membosankan bagi manusia untuk me­nanganinya secara efisien.

6.      Pendekatan Tim. Masalah-masalah yang dialamatkan kepada ri­set operasi sering terlalu kompleks bagi seorang untuk meme­cahkannya sendiri. Berbagai ketrampilan dan pengetahuan dari sejumlah spesialis berbagai disiplin ilmu seperti ahli ekonomi, statistik, psikologi industri diperlukan sebagai suatu tim.

7.      Orientasi Sistem. Riset operasi mempertimbangkan apa yang pa­ling baik bagi organisasi sebagai keseluruhan, bukan bagi suatu departernen atau divisi. Proses riset operasi sering ditandai de­ngan kesulitan dalam menghadapi perbedaan kepentingan tidak hanya antara bagian dan keseluruhan, tetapi juga di antara ba­gian-bagian sendiri.

Tahap tahap pendekatan Riset Operasi

Pendekatan Riset Operasi untuk pemecahan masalah mempunyai lima Tahap :

1.      Diagnosa Masalah : sebelum masalah dapat dimulai, unsur unsur pokok masalah harus diidentifikasi,

2.      Perumusan masalah :, setelah unsur unsur pokok masalah diketahui, tim riset harus mulai merumuskan masalah dalam bentuk tertentu, dengan menentukan kriteria apa yang harus dipenuhi penyelesaian yang diusulkan dan aspek aspek apa yang diluar kendali para manager (Uncontrollable Variables) ataupun yang sekiranya dapat dikendalikan oleh para manager (Controllable Variables).

3.      Pembuatan Model : Penyelesian terbaik dapat ditentukan melalui pengujian berbagai kemungkinan, karena kondisi dalam dunia nyata tidak dapat dimanipulasi dengan berbagai percobaan dalam periode menyusun suatu model matematik yang secara simbolik menggabungkan unsur unsur masalah , rumusan rumusan matemati ini menggambarkan antar hubungan diantara unsur masalah, dalam model nilai nilai berbagai variable terkendali dapat diubah tanpa mengganggu jalannya organisasi

4.      Analisa Model : setelah model dasar tersusun, harus dicari penyelesaian masalah, Kombinasi nilai nilai yang paling baik (biasanya diolah dengan komputer) bagi pencapaian tujuan merupakan penyelesaian masalah.

5.      Implementasi Penemuan : Staf riset operasi hanya menyarankan manager yang harus menerapkan penemuan penemuan karena biasanya manajer ialah orang yang prgmatis, mereka mungkin mngabaikan rekomendasi riset operasi dan menganggapnya sebagai proses ”Teoritisasi Menara Gading”. Pemecahannya ialah dengan melibatkan manajer sepenuhnya dalam tim sejak proyek riset operasi dimulai

No comments:

Apa Yang Anda Cari ?